Ini blog kedua gw.blog yang pertama kaga gw urusin.hahaha
makanya gw rada galau mau bikin blog ini kaya apa.
tapi gini loh konsepnya.. Ehem!
Gw sering banget dicurhatin orang soal percintaannya. orang - orang itu seringkali gw sebut sedang mengalami "galau - galau percintaan". Gw pun di blog ini bakalan curcol abis soal galau - galau percintaan gw. ini tuh kaya diary gw tapi bukan diary (yaiyalah!).soalnya gw galau mulu, jadi yaudah pasti gw akan menggalau abis disini, baik dalam bentuk puisi, cerita, atau advice buat manusia - manusia galau yang lain.
Yiihhaa!
Eh cinta tuh kan bukan soal cewe - cowo dan pacaran doang.. gw juga akan menggalau soal cinta pada orangtua, keluarga, teman dan lingkungan.noh, post pertama gw aja udah menunjukkan rasa galau gw terhadap lingkungan dan udara Jakarta. itu berarti gw menggalau soal cinta lingkungan,kan?
jadi,blog ini adalah tentang galau. GALAU.
oke??
have fun galau!
Sabtu, 23 April 2011
Jumat, 22 April 2011
pantau
aku menulis disini bagai bumi pada cuaca
curahkan hujan dari derap kenangan yang pernah ada
tumpahan air tawa tangis mungkin biasa
sirna dalam gelap kala senyap pintu semesta
aku tak tutup pintu
aku masih sisakan sedikit
karena aku ingin intip
gerak lakumu kala sempit
aku tak pernah mau jauh
masih selalu disini memantau tak henti
parau suara kini semakin menjauh
aku tak tahu harus apalagi
menjelang rantauanmu beberapa bulan lagi
supaya derapmu yang kian menjauh slalu terdengar
lagi dan lagi
curahkan hujan dari derap kenangan yang pernah ada
tumpahan air tawa tangis mungkin biasa
sirna dalam gelap kala senyap pintu semesta
aku tak tutup pintu
aku masih sisakan sedikit
karena aku ingin intip
gerak lakumu kala sempit
aku tak pernah mau jauh
masih selalu disini memantau tak henti
parau suara kini semakin menjauh
aku tak tahu harus apalagi
menjelang rantauanmu beberapa bulan lagi
supaya derapmu yang kian menjauh slalu terdengar
lagi dan lagi
Senin, 18 April 2011
pengap jakarta
terik
hentakan panas
geram dalam keringat
selendang putih angin kemarau selimuti pundakku
hijau biru pelangi bukan mustahil;
hanya takkan terjadi pada terik ini
ah aku gerah pada sendumu!
cahya mungkin kemilau pada derma
tapi aku tenggelam dalam air duka
tetes air pagi sungguh dambaan
teriak kalbu hendak menari dalam kalut angin
tapi ini hanya khayal
lalu aku kembali dalam nyata
pengap!
pengap!
pengap jakarta!
hentakan panas
geram dalam keringat
selendang putih angin kemarau selimuti pundakku
hijau biru pelangi bukan mustahil;
hanya takkan terjadi pada terik ini
ah aku gerah pada sendumu!
cahya mungkin kemilau pada derma
tapi aku tenggelam dalam air duka
tetes air pagi sungguh dambaan
teriak kalbu hendak menari dalam kalut angin
tapi ini hanya khayal
lalu aku kembali dalam nyata
pengap!
pengap!
pengap jakarta!
Langganan:
Postingan (Atom)